Mustafa langsung marah kepada munir tapi munir tidak kalah emosi, dia berkata jika mustafa telah merusak kepercayaannya. Ia tahu tentang mustafa yang mencuri nomor kerim darinya. Munir mengatakan jika dia tidak akan bekerja dengan orang yang tidak bisa dia percaya. Munir menyuruh mustafa mengembalikan uang muka yang sudah ia terima, akhirnya munir pergi dan mustafa keluar dari perusahaan. Munir kemudian menghubungi anak buah ismail.
Diumahnya fatmagul sedih karena mustafa akan pergi meninggalkannya, ia sampai tidak konsentrasi mencuci hingga menjatuhkan piringnya. Rahim berusaha menghiburnya “saat kejadian itu aku hanya ingin memegang tangan mustafa, tapi dia menarik tangannya dan tidak percaya kepadaku. Dia sama bersalahnya seperti yang lainnya, aku ingin bertemu dan mengatakan kepadanya untuk terakhir kalinya sebelum dia pergi. Kau meninggalkanku sendiri diatas bara api mustafa, kau melemparkan aku ke neraka tapi aku tidak dapat mengatakan karena dia akan pergi.” Kata fatmagul sambil menangis dengan keras hingga meryem mendegarnya.
Mustafa kelihatan bingung kemudian ismail datang. Ia mengatakan jika munir hanya menolongnya agar dia tidak salah jalan tapi mustafa malah menyiakannya. “dimana lagi kau akan mendapatkan pekerjaan dengan bayaran dimuka pada hari pertama kerja?” kata ismail, mustafa kelihatan bingung dan ragu. Ismail memang datang untuk membohongi mustafa agar tetap bersama mereka.
Selim datang keruangan erdugan. Erdugan sendiri menelpon kerim dan mengatakan jika sekarang mustafa tahu wajahnya dan berkata agar kerim hati-hati. Erdugan mengatakan “sebaiknya kita bertemu sebelum kau pergi”, tapi kerim sudah mematikan ponselnya. Selim hanya diam saat erdugan meninggalkannya.
Dirumah fatmagul masih menangis kemudian mukkades datang dan menyuruhnya bekerja. Rahim membentak mukkades agar tidak mengganggu fatmagul hari ini saja, tapi mukkades menjadi marah. Ia menyalahkan meryem yang telah membuat rahim dan fatmagul melawannya. Mukkades lalu menemui kerim dan meminta dia untuk membawa fatmagul karena dia adalah istrinya!!. “jangan katakan itu aku bukan istrinya, aku bukan istrinya!!” kata fatmagul dengan histeris. Pertengkaran mereka baru berhenti ketika beyhan datang, dia adalah istri pemilik rumah. Fatmagul lantas mengunci dirinya di kamar mandi, meryem sangat ketakutan jika ia melakukan hal yang buruk ia meminta kerim mendobrak pintunya. Fatmagul sangat kaget dan menangis semakin keras ketika pintu terbuka, mukkades terus saja berbicara. Meryem mengatakan “tinggalkan kami berdua”. Mukkades lalu ke kamar dan mengemasi pakaiannya, ia mengancam akan pergi meninggalkan rahim, rahim menangis dan memohon agar mukkades tidak pergi.
Diperusahaan mustafa akhirnya datang kembali menemui munir untuk meminta maaf dan minta pekerjaannya kembali munir pura-pura marah, tapi dia tetap memperkerjakan mustafa lagi. Munir mengatakan jika ini adalah kesempatan terakhir mustafa, dia bisa mencari dengan mudah orang yang akan mengisi tempat mustafa benar?. Mustafa menjawab sambil menunduk “benar”.
Selim sedang berada dirungan ketika mustafa datang, mereka hanya diam tapi selim terlihat gerogi. Dia melihat keruangan erdugan tapi erdugan mengacuhkannya. “idiot” kata selim saat berlalu, sedangkan erdugan sendiri membicarakan soal rezat kepada ayahnya. Ia mengajak ayahnya untuk bergerak karena rezat punya proyek yang ia rahasiakan sendiri. Erdugan lalu berkata tentang rahasia rezat, rifat sudah tahu soal itu. Ia mengatakan jika perihan juga tahu. Ia meminta erdugan tidak membuat masalah karena akan tiba waktunya untuk mereka, seperti yang kau inginkan ayah erdugan mengatakan dengan lemas.
Saat meryem dan fatmagul ada didapur rahim menemui mereka dan berkata agar mereka mengikuti perkataan dan aturan mukkades, aku akan komplain kata mukkades. Ia kemudian mengajak fatmagul keluar untuk menghirup udara segar. Sedangkan pemilik rumah beyhan minta kepada suaminya untuk menyelidiki mereka, emre mengatakan agar mereka mencari tahu tentang apa yang terjadi dengan orang dari desa.
Meryem mengajak fatmagul ke sebuah restoran, meryem berusaha mengajak fatmagul ke dokter untuk mendapatkan pengobatan tapi fatmagul menolak dan meryem terus membujuk. Kemudian kerim datang, fatmagul hendak pergi tapi meryem mencegahnya. Akhirnya kerim meninggalkan tempat itu. Sedihnya meryem saat fatmagul memberitahu bahwa kerim akan pergi. “dia akan segera pergi, dia sudah mendapatkan passportnya. Biarkan dia jangan hentikan agar aku tidak melihat wajahnya lagi”. Kata fatmagul dengan marah. Ekspresi kesedihan terlihat dari wajah meryem, apa benar kerim akan pergi?
** Note Sinopsis dibuat berdasarkan Sinopsis 1 Episode Penayangan di India,,
EmoticonEmoticon