Mustafa kemudian mundur, kerim ingat saat pesta pertunangan selim, mustafa datang dan memanggil fatmagul. Kerim nampak tegang dia ragu hendak bicara tapi akhirnya kerim meninggalkan kantor imigrasi.
Fatmagul sedang menemani meryem belanjan ditoko herbal tapi kemudian penjual menawarkan kerjasama. “kita kesini untuk belanja tapi malah mendapatkan pekerjaan” kata meryem sambil tersenyum kepada fatmagul.
Fatmagul sedang menemani meryem belanjan ditoko herbal tapi kemudian penjual menawarkan kerjasama. “kita kesini untuk belanja tapi malah mendapatkan pekerjaan” kata meryem sambil tersenyum kepada fatmagul.
Mukkades keluar dari bank, mereka bertiga kemudian bertemu dijalan. Mukkades mengajak untuk duduk minum teh di kafe, meryem setuju. Mukkades terus saja mengejek fatmagul dan meryem langsung menegurnya.
Kerim sendiri sedang mencari tahu tentang perjalanannya ke luar negeri.
Dikafe Mukkades terus saja menceritakan tentang kejengkelan fatmagul didepan meryem, wajah fatmagul langsung sedih ketika rahmi menelepon mukkades malah mengerjainya, kasihan rahmi yang polos dia ketakutan juga mendengar gertakan mukkades.
Diruang kerja munir, dia memarahi erdugan dengan vural agar tidak bertindak ceroboh lagi. Erdugan bertanya tentang belgim yang mengundurkan diri, apakah sudah ada penggantinya? Tanya erdugan. Ketika diluar mustafa datang. Erdugan berusaha tenang tapi vural tampak shock. Dia kemudian pergi meninggalkan perusahaan dengan terburu-buru. Erdugan mengatakan kenapa mereka harus selalu bertemu dengan pria itu!!.
Dirumah meryem sedang mengajari fatmagul membuat obat herbal, dia juga menawari fatmagul untuk menyelesaikan studinya dari rumah. Mukkades jelas berusaha mencegah dengan beragam alasan yang tidak masuk akal. Tapi fatmagul tidak peduli, dia bertekad akan melanjutkan studinya. Lalu mukkades mulai bertanya tentang kerim, meryem mulai menjelaskan. Fatmagul merasa sangat kesal ketika sedang membahas kerim ia meninggalkan dapur.
Ketika berada diluar rumah fatmagul bertemu dengan kerim. Kerim langsung memperlihatkan pasportnya dan dia akan segera pergi. Fatmagul hanya dia dan pergi, kerim menyembunyikankan passportnya dari meryem.
Diangkara dengan ditemani perihan, ibu selim pergi mengunjungi keluarga meltem diangkara. Saat makan malam istrinya perihan dan juga meltem berusaha meyakinkan tunaner untuk mengizinkan mereka menikah, akhirnya tunaner luluh juga. Meltem senang sekali ia memeluk ayah dengan hangat “aku berjanji aku tidak akan meninggalkan sekolahku” kata meltem. Selim mengatakan “aku juga akan lebih berhati-hati mulai dari sekarang”.
Dirumahnya vural sedang mengemasi pakaian, kemudian leman datang dan menghampirinya tapi vural benar-benar tidak mau lagi menatap ibunya “berhenti, diamlah keluar!!”. Kata vural dengan marah sekali. Leman mengatakan “ada banyak hal yang perlu kamu tahu, yang coba aku sembunyikan selama bertahun-tahun. Ayahmu dan aku seperti orang asing dirumah yang sama, aku lelah harus terus bersandiwara”. Vural berkata jika memang leman tidak bahagia mengapa tidak berpisah saja, jangan mengkhianati ayahnya. Jika masih melakukannya vural mengatakan jika dia akan mengatakan semuanya kepada ayahnya!!. Jangan vural, jangan lakukan itu kata leman.
Dirumah kerim sedang membetulkan televisi yang rusak, mukkades memuji kerim karena memiliki tangan yang ajaib. Kemudian meryem menemukan sesuatu disaku baju kerim. Mukkades tersenyum menggoda itu adalah pekerjaan fatmagul “aku menemukannya dilantai dan memasukkannya ke kantong aku lupa” kata kerim membela diri. Mukkades kembali menggoda kerim dan fatmagul hingga keduanya pergi dari ruang tamu. Saat hendak ke kamarnya sendiri, kerim bertemu dengan emre yang mempunyai masalah dengan perahu boatnya. Kerim kemudian menawarkan diri untuk memperbaikinya. Fatmagul melihat kepergian kerim dan emre dari dapur.
** Note Sinopsis dibuat berdasarkan Sinopsis 1 Episode Penayangan di India,,
EmoticonEmoticon