Episode dimulai dengan ada beberapa orang pria, salah satu diantaranya dengan teropongnya yang sedang mengawasi seseorang sedang melakukan pertemuan. Kemudian pria muda itu mengikuti orang tersebut berjalan menuju arah rumahnya. Pria itu masuk kedalam ruamhnya, dia tak memperdulikan gonggonngan anjingnya yang sedang waspada karena tahu ada orang asing yang sedang mengikuti bossnya. Pria muda itu adalah Omer yang sedang melakukan penyelidikan mengenai kasus penculikan anak. Omer mendobrak pintu rumah dan mengarahkan pistolnya kepada Firat, pria yang tadi dia ikuti.
Omer bertanya tentang anak yang mereka culik, Firat menyangkal ada anak dirumahnya. Padahal disebuah ruangan dalam rumah itu terdapat banyak anak kecil. Omer tidak percaya begitu saja dengan perkataan Firat, dia memperhatikan sekitarnya dan melihat sebuah tapak kaki seorang anak kecil. Omer memperhatikan lantai yang dia injak dan membuka karpetnya. Ternyata benar tampak banyak anak dengan mulut disekap dan nampak memperihatinkan diruangan bawah tanah.
Karena keberhasilannya mengungkap kasus penculikan anak ini, Omer Demir dan teamnya kemudian diberikan penghargaan. Sang boss berkata jika Omer telah bekerja keras untuk mengungkap kasus ini hingga rela menunda pertunagannya. Kepala Polisi memberikan piagan kepada Omer dan teamnya dan hadiah liburan selama satu bulan kepada anak buahnya.
Di Italia Roma, Seorang gadis muda sedang bersiap dalam perjalanan jauhnya, ia meninggalkan kantor dan juga rumahnya naik taksi menju bandara. Didalam pesawatnya ia memakan cemilannya dan minuman anggurnya dengan cuek dan gadis itu bernama Elif.
Omer dan kekasihnya Sibel terlihat baru saja menonton film, mereka keluar dari gedung bioskopdan bertanya, kenapa kau suka sekali kisah cinta yang berakhir buruk? tanay sang tunangan, entahlah… mungkin karena cinta tidak benar benar ada…. Omer berkata kata sambil menengok kebelakang dan melihat tunangannya hanya berdiri terdiam. kecuali kita, Omer berkata sambil memeluk sang kekasih dan mereka tertawa bersama. Sibel meminta Omer menujukkan cincin pertunangan mereka, Omer berkata jika ia harus sabar karena pertunangan mereka tinggal dua hari lagi.
Elif telah sampai dibandara istambul, tapi dia kecewa karena sang ayah tidak datang menjemput. Hanya seorang kawan karibnya yang datang.
Omer mengantar Sibel kerumahnya, ia kaget saat melihat ada rokok ditas Sibel. Omer menjadi kesal dengan kebiasaan buruk Sibel itu. Tapi setelah Sibel berjanji jika dia akan benar benar berhenti, Omer langsung meleleh, ia tersenyum. Omer masuk kedalam rumah untuk say hello kepada mertua dan calon iparnya.
Ketika akan pulang, Sibel bertanya tidakkan Omer ingin melihat gaun pertunangan mereka. Kemarilah, aku ingin bicara denganmu, Omer berkata. Ketika Sibel mendekat, dengan mesra Omer mencium pipi tunangannya itu dan membuat Sibel tersenyum malu malu, itu akan menjadi kejutan untukku besok, Omer bilang dan langsung pergi.
Temannya kawan mengajak Elif kesuatu tempat untuk merayakan ulang tahunnya. Dan saat itu Tiba tiba lampu padam, terdengar suara anak kecil. Itu adalah rekaman dirinya saat belajar bermain sepeda, Elif menangis terharu….semua kenangan masa lalunya terpampang jelas didepannya.
Omer mengnunjungi kakaknya hussein dan melihat dia sedang menyelesaikan suatu kasus, Omer memberinya sedikit uang untuk sang kakak. Kakaknya berkata jika dia akan membayarnya awal bulan, Omer melihat kearah kliping tentang pembunuhan didepannya, Omer memberikan clue dan membuat sang kakak membenarkan kata kata Omer.
Semua orang berkumpul untuk ulang tahun Elif, papa dan mamanya juga ada disana. Sang ibu meminta putrinya segera meniup kan lilin. Elif mengucapkan terima kasih kepada sang ayah karena telah membuat ulang tahuny menjadi sangat istimewa. kau adalah anakku yang tidak pernah menghabiskan uang ayahmu, kau mandiri, kau membuka bisnismu sendiri dan kau sukses, kadang aku berpikir jika suatu hari terjadi sesuatu kepadaku, kau akan bisa menerimanya dan itu membuatku tenang, kata sang ayah. Elif memeluk ayahnya dan berkata ia senang jika ia sangat berharga dimata sang ayah.
Dikantor Polisi, Omer mendatangi Arda dan pelin yang sedang bertugas. Menjelang pagi Pelin membuka komputernya dan memperlihatkan apartemen untuk disewa oleh Omer dan Sibel. Tapi harganya tinggi semua, sedangkan gaji Sibel dan dia tidaklah banyak.
Kemudian datang laporan tentang sebuah kecelakaan seorang kakek dan putrinya, Arda meminta Omer untuk ikut dengannya. Omer sangat kaget ketika mengetahui salah satu korban adalah tunangannya Sibel. Dunia terasa berhenti bagi Omer….orang yang dikasihinya mati dengan mengenaskan, Arda langsung menghubungi hussein dan memberinya kabar jika Sibel meninggal.
Hussein langsung datang kelokasi, dan menghampiri Omer yang nampak shock sendirian, kita akan menemukannya, siapa yang melakukan ini, apa yang seberarnya terjadi. kita akan mengungkapnya, kata hussein. Omer hanya menatap tanpa berkata sepatah katapun. Hussein kemudian menghampiri Arda, apa yang kau ketahui, tanya hussein, Sibel mati“tidak banyak. mereka mati karena tertembak. menurut ahli forensik kejadiannya baru sekitar 2 jam an, sahut Arda. Hussein menegur Arda karena mengajak Omer bertugas, dia mengancam Arda karena keteledorannya, kau benar benar dalam masalah, ungkap hussein dengan kesal. Hussein kemudian menghampiri Omer lagi dan mengajaknya untuk pulang.
Pagi harinya, disebuah rumah mewah, Elif terbangun dari tidurnya, ia membuka jendela dan melihat pandangan laut yang membiru dari jendela kamarnya. Kemudian dia melihat beberapa orang datang kerumah. Polisi itu mengabari jika ayahnya Ahmed denizer ditemukan meninggal pagi ini , Elif hanya terdiam.
Omer pergi kekantor Polisi dan mendatangi Arda, dia ingin tahu siapa pria yang berada satu mobil dengan Sibel, Ahmed Denizer , kata Arda. Omer bertanya siapa dia, seorang pengusaha besar, pemilik Denizer holding, itu kata Arda.
Omer benar benar hilang akal, ia tak beranjak dari kantor Polisi. Arda mengatakan agar menyerahkan semua kasus itu kepada mereka, Omer menatapnya dengan tajam, baiklah terserah padamu, kata Arda menyerah melihat keteguhan Omer mengungkap kasus ini. Omer bertanya, apa yang kau ketahui Arda??.
PULSA GRATIS || Dapatkan di Sini...
Omer menuju keruang mayat. Ia kembali menangis saat melihat mayat tunangannya itu. Omer membelai wajah Sibel , ia kemudian memakaikan cincin pertunangan ke jemari Sibel dan mengecupnya dengan menangis. Pada saat yang sama Elif dan mamanya berangkat kerumah sakit untuk mengenali suaminya. Mama Elif menangis sepanjang perjalanan apalagi saat pengacara mengatakan jika Tuan Ahmed meninggal dengan seorang gadis muda duduk dimobil bersamanya. Saat sampai di rumah sakit, tak seorang pun berani pergi kekamar mayat, Elif berkata kalau dia yang akan melakukannya. Ketika Elif berjalan menuju kamar mayat, ia berpapasan dengan Omer yang baru saja keluar dari kamar mayat.
** Note Sinopsis dibuat berdasarkan Sinopsis 1 Episode Penayangan di India,,
EmoticonEmoticon