3/10/2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 1 PART 2

PS : All images credit and content copyright : MBC


Ma ri di ruangan dokter Seo Jung Won. 
Tolong ubah wajahku, pintanya memelas. , Hingga tidak ada yang mengenaliku, lanjutnya. 


Dokter Seo bingung sejenak, kemudian menanyakan,
Kamu tidak ingin operasi rekronstruksi, tapi hanya operasi plastik, benar begitu? Jika itu benar kamu datang ke dokter yang salah. Operasi estetika bukan spesialisasiku. 
Kudengar kamu membantu perubahan kehidupan, cecar Ma Ri lagi. 
Mengubah wajahmu tidak akan mengubah hidupmu.Pasienku datang ke sini setelah mengalami kecelakaan... 
Dokter Seo belum sempat melanjutkan Ma Ri memotong ucapannya. 
Bagaimana jika wajahku menghancurkan hidupku? Ma Ri bertanya dengan sedih. 
Keduanya terdiam sebentar hanya saling menatap. 
Banyak orang sepertimu datang ke sini untuk melakukan opearasi plastik tapi mereka menjadi lebih baik setelah menerima psikoterapi,jelas dokter Seo lagi. Aku akan mengenalkanmu ke dokter yang kompeten. 
Kamu punya prasangka terhadap pasien yang ingin mengubah wajah mereka, sela Ma Ri mulai berspekulasi. Kamu pikir mereka hanya mau terlihat cantik, kamu pikir mereka jahat dan serakah, Lanjutnya. 
Karena kudengar kamu menyelamatkan orang dengan mengubah hidup mereka, kupikir,mungkin, kamu akan memihakku,kata Ma Ri skeptis. 
Kupikir ada kesalah pahaman. Maksudku.... 
Kamu tahu? Aku harus mengubah wajahku untuk bertahan hidup. Ma Ri tak tahan lagi. 
Sebenarnya ada apa? Aku akan membantumu. 
Terima kasih,tidak perlu. 
Mata Ma Ri memerah,ia mulai terisak menahan tangis.ia bangkit dan hendak pergi,namun dokter Seo menghentikannya. 


Kamu selalu melarikan diri seperti itu? Mari membalikan badan mendengar pertanyaan dokter Seo. 
Pasienku menyembunyikan bekas luka mereka, tapi di depanku mereka memberanikan diri. Mereka memberitahu secara detail tentang bekas luka mereka dan sesakit apa yang mereka alami. Hanya dengan begitu dokter dan pasien bisa bekerja sama. Aku hanya memberimu tawaran itu karena tampaknya bekas lukamu ada di hatimu bukan di wajahmu.Sepertinya kamu tidak mau menguraikannya.Jika kamu memutuskan untuk melarikan diri aku tidak bisa membantumu. 


Mendengar penuturan dokter Seo, Ma Ri terdiam,ia teringat saat dulu ia berusaha melarikan diri namun malah tertangkap suaminya. 
Kilas balik. 
Malam itu di bandara, Ma Ri memakai baju topi dan kacamata hitam. Ia berjalan dengan waspada. Namun sayang Kang In Wook, suaminya memergokinya. 
Kita sudahi saja permainan petak umpet ini. Orang yang akan kamu temui di shanghai tidak akan ada di sana. Aku sudah membayar mereka senilai yang kamu janjikan. Kamu cukup teliti kali ini. Kamu mengubah identitasmu dan pekerjaanmu. Namun yang kamu lakukan tidak akan sesuai rencanamu. 
Lepaskan. Tolong lepaskan aku. Ma Ri memohon sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman suaminya. Pegangan terlepas namun ada dua pengawal yang menghalangi. Minggir. Minggir kataku,pinta Ma Ri tapi sia sia ia pun terlempar kembali dalam sekapan suaminya. 
Kamu harus berhenti di sini. Harus. Hentikan sekarang juga. 
Ma ri tak bisa berkutik hanya deru nafas ketakutannya yang terdengar. 
Kilas balik selesai 


Jangan hanya berusaha melarikan diri. Ucap dokter seo yang membuyarkn lamunannya.

Hadapilah karena hanya dengan itu kamu bisa mengubah hidupmu. 

Kamu boleh datang lagi jika sudah berubah pikiran. Saat itulah kita bisa mengetahui bisakah kita bekerja sama. 

Ma Ri berlalu keluar ruangan,ia seperti menahan rasa kecewa, dokter Seo memandanginya dengan iba. 

Yoon Ma Ri tiba di luar gedung, keduanya pengawalnya mengawasi, namun sebelum pergi Ma Ri menoleh membaca tulisan “Bedah plastik Seo dan Ha”. Entah apa yang dipikirkannya. 


Dokter Seo di ruangannya Kepikiran ucapan Ma Ri jika wajahnya menghancurkan hidupnya dan ia ingin mengubah wajahnya untuk bertahan hidup. 

Dokter Seo mematikan komputer. Dan seorang wanita cantik masuk ke ruangannya. Dia adalah Joo Hae Ra. 

Penjualan di galeri sudah selesai. Aku hanya mau melaporkannya. Maaf galeri ini ditulis dengan tinta merah. Aku minta maaf padamu. Joo Hae Ra membungkukkan badan. 

Dokter Seo tersenyum sembari bangkit untuk melepas jas dokternya dan meletakkan di gantungan. 
Joo Hae Ra lagi, Kamu bisa menantikan proyek perburuan artis pemula.Cara ini akan membantu galeri kita menjadi lebih terkenal.Jika beruntung kita bisa menemukan artis besar.Bisa kamu lebih berminat dalam urusan galeri ini? Kamu pemilik galeri Seni Kyung. 

Kamu selalu mengurusnya dengan baik.Juga pemilik galeri adalah Ha kyung bukan aku. 
Lihatlah setelah kamu sampai di rumah, pinta Joo Hae Ra dengan menyerahkan amplop coklat. Setahuku matamulah yang tertajam.Soal lukisan.Semua lukisan ada di sana,jadi persempitlah untukku. 


Yoon Ma Ri kembali ke istananya.Ia memandang berkeliling,namun tak ada senyum di wajahnya. Hanya kesedihan. 


Sementara itu dokter Seo meninggalkan kliniknya,pulang dengan berjalan kaki sendirian tatkala hari telah malam. 


Dokter Seo berdiri di depan pagar rumahnya, memandangi rumahnya dengan sedih.  sejenak kemudian masuk menyalakan lampu, duduk meregangkan otot lehernya, kemudian menghampiri kebun bunga dalam rumahnya. Ia pun mulai tersenyum. 


Yoon Ma Ri di rumah mewahnya tengah  memasak,ia memindahkan makanan ke piring sambil melamun. Ia kepikiran ucapan dokter Seo dibagian ia boleh kembali setelah berubah pikiran maka mereka akan tahu jika bisa bekerja sama. 


Suaminya, Kang In Wook, tiba tiba berada dibelakangnya. Sontak M Ri kaget. 
Kamu pergi ke galeri sendirian, tanya In Wook. 


Karena kaget piring yang dipegang Ma Ri jatuh dan pecah di bak cucian.


In Wook mendekatinya, kamu baik baik saja,tanyanya kuatir.Ma ri yang gugup memegangi pecahan piring. In wook meminta memberikan padanya. Tapi Ma Ri bergeming. 

Perlahan In Wook menyibak rambut panjang Ma Ri hingga terlihat Lehernya yang jenjang.In Wook pun menciumnya. Ma Ri nampak risih. 
Kamu tahu secantik apa lehermu? Tanya In Wook lagi. Ia pun melanjutkan, yang paling kusukai hanya aku yang bisa menyentuhnya. Aku lelah. Beberapa bulan aku hanya melihat tambang dan akhirnya mendapat kesempatan untuk mengoyaknya. Aku baru meninggalkan tempat berburu yang berbau darah itu dan pulang untukmu. Ma Ri, aku tak bisa hidup tanpamu. Tidak bisa. 
In Wook mendekapnya erat 


Ma Ri makin tak nyaman. Matanya berkaca kaca.Namun ia teringat perkataan dokter Seo untuk tidak melarikan diri. Ma Ri pun menahan diri dengan mengepalkan tangannya. 


Dokter Seo meracik minuman herbal atau mungkin teh ya, (nggak tau dech) untuk diminum sendiri.Ia menikmatinya  sambil melihat lihat bunga di rumahnya. 


Ponsel di sakunya bergetar. Ada panggikan masuk dari ibunya. 
Kali ini apalagi,sudah berapa kali kamu menelepon hari ini?Kamu sangat merindukan ibumu yang sudah tua ini? 
Untuk malam ini tolong nyalakan lagu yang kami dengarkan di kencan pertama kami,pinta dokter Seo. 
Astaga,ibu tutup ya. 


Ibu dirumahnya menghela nafas.Seorang wanita terbaring koma di sana,dan musik klasik pun diputar. 
Dokter Seo di rumahnya juga seakan mendengarkan musik yang sama. Ia memejamkan mata sebentar. 


Dokter Seo lalu memeriksa lukisan dalam amplop yang diberikan joo hae ra tadi.Ia menemukan lukisan bunga Ma Ri.Dokter Seo mencocokan lukisan itu dengan bunga sungguhan di rumahnya yang ternyata sama. 


Pagi hari Ma ri di istananya, tampak murung.(oh ya baju yang dipakai Ma Ri ini sama dech kyk yg dipakai Ji Young di A pledge to God) Ia dan suaminya bersiap untuk sarapan dengan anggota keluarga yang lain. In Wook berkomentar,Melelahkan bersiap siap untuk sarapan setiap pagi bukan? Ayo turun.


Ma ri menuruni anak tangga dengan langkah pelan dan muka yang masih muram serta kurang bersemangat


Sementara Dokter Seo Jung Won di rumahnya membuat roti panggang untuk sarapan. Ia menyeruput air putih dalam cangkir kaca terlebih dahulu kemudian menikmati rotinya dalam kesendirian. 
Disclaimer: Gambar dan video artikel pada website ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.


EmoticonEmoticon